Penyerahan ketiga bayi ini dihadiri langsung oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut, serta Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA).

 

Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Edwin Effendi dalam penyerahan itu mengungkapkan, pelayanan kesehatan terhadap bayi korban trafficking selama dirawat, sudah ditangani sesuai aturan dan ketentuan kapasitas layanan yang ada di rumah sakit milik Pemko Medan itu."Seperti kita ketahui fungsi rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan sosial ada empat bayi yang dirawat. Tiga anak hari ini diserahkan ke Dinas Sosial, dan satu lainnya masih harus dirawat di ruang anak," terangnya.

 

Edwin menjelaskan, setelah RS Pirngadi memberikan pelayanan kesehatan terjadap bayi-bayi tersebut, selanjutnya untuk kepentingan lain atau lanjutannya seperti pengasuh, prosedurnya berada di tangan Dinas Sosial.

 

Selain itu, terkait pertanggungan biaya pelayanan kesehatan terhadap bayi tersebut, Edwin mengungkapkan bahwa pelayanan yang diberikan terhadap bayi adalah masalah sosial. Oleh karenanya, penanganannya kata dia juga dilakukan dengan cara sosial."Fungsi RS ada fungsi sosialnya. Penanganan masalah sosial dilakukan dengan kebijakan kita untuk membantu," tegasnya.

 

Sementara itu, mewakili PKPA, Ranap Sitanggang mengatakan terkait adanya bayi korban trafficking, pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait."Kita juga mengapresiasi pihak rumah sakit yang sudah merawat bayi tersebut," ujarnya.

 

Hal senada juga disampaikan pihak KPAID Muslim Harahap. Dikatakannya, Setelah ada konfirmasi dari Polres Pelabuhan Belawan pihaknya langsung menghubungi instansi terkait.Apresiasi dan ucapan terima kasih terhadap RSUD Pirngadi juga disampaikan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan Yuslina dan Widya dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumut.

 

Kassubag Hukum dan Humas RSUD Pirngadi Edison Perangin-angin menambahkan, bayi yang diserahkan ke Dinas Sosial Kota Medan itu adalah dua perempuan dan satu bayi laki-laki. Sementara satu bayi perempuan lainnya hingga kini masih menjalani perawatan di ruang anak karena kondisi fisiknya belum begitu sehat.

 

"Waktu itu satu anak dibawa untuk penyelidikan petugas Polsek Belawan. Itu untuk kepentingan penyidikan. Dan sekarang sudah diantar kembali ke Pirngadi. Dan kini telah dari empat bayi diserahkan ke Dinas Sosial, satu bayi lagi masih dirawat karena masih kekurangan gizi dan sampai saat ini masih menggunakan NGT untuk makan," pungkasnya.(BS03)